Mengemas Film Freedom Writers
FREEDOM WRITERS
Judul
Film: Freedom
Writers Produser:
Danny Devito, Michael Shamberg, Stacey Sher Sutradara: Richard La
Gravenese Produksi: Paramount
Pictures, 5 Januari Tahun 2007 Penulis
Naskah:
Richard La Gravenese Pemain
- Hilary Swank sebagai Erin Gruwell
- Scott Glenn sebagai Steve Gruwell
- Imelda Staunton sebagai Margaret Campbell
- John Benjamin Hickey sebagai Brian Gelford
- Patrick Dempsey sebagai Scott Casey
- April Lee Hernandez sebagai Eva Benitez
- Mario sebagai Andre Bryant
- Vanetta
Smith sebagai Brandy Ross
- Jaclyn
Ngan sebagai
Sindy Ngor
- Kristin
Herrera sebagai Gloria
Munez
- Jason
Finn sebagai
Marcus
- Gabriel
Chavarria sebagai Tito
- Hunter
Parrish sebagai
Ben Daniels
- Giovonnie
Samuels sebagai
Victoria
- Deance
Wyatt sebagai
Jamal Hill
- Antonio
Garcia sebagai Miguel
- Sergio
Montalvo sebagai Alejandro Santiago
- Robert Wisdom sebagai Dr. Carl Cohn
- Pat
Carroll as Miep
Gies
- Chil
Kong sebagai
Store Owner
Film ini menceritakan tentang
berbedaan antara suku. Anak-anak muda disana itu nakal dan berandal dimana
mereka melakukan kejahatan atau membunuh orang yang tidak bersalah, mereka
harus memilih mau tinggal dipejara atau disekolah Woodrow Wilson High School.
Di sekolah Woodrow
Wilson High School. Erin Gruwell
adalah seorang wanita idealis berpendidikan tinggi datang kesekolah Woodrow
Wilson High School sebagai guru Bahasa Inggris untuk kelas khusus anak-anak
korban perkelahian antargeng diruangan 203. Gruwell sangat mulia, karena ingin
memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anak bermasalah yang bahkan guru
yang lebih berpengalaman pun tidak mau mengajar mereka. Di hari pertamanya
mengajar ia baru menyadari bahwa perang antargeng yang terjadi di kota tersebut
juga terbawa sampai ke dalam kelas diruagan 203. Didalam kelas 203 mereka duduk
berkelompok menurut ras masing-masing. Dan tak ada seorang pun yang mau duduk
di kelompok ras yang berbeda. Kesalahpahaman kecil pun yang terjadi di dalam
kelas 203 bisa memicu perkelahian antarras.
Gruwell pun kesal
terhadap sikap dari murid-muridnya dan dia menyebut kata Holocaust dan
mengatakan bahwa geng sejati itu bukan mereka yang berani mati untuk gengnya
dengan sia-sia tanpa meninggalkan sesuatu yang bisa dikenang. Geng sejati ialah
mereka yang bisa meninggalkan kebaikan dan perubahan untuk lingkungan
sekitarnya. Setelah peristiwa itu, murid-muridnya Gruwell mulai sadar dan
menghargai ia sebagai seorang guru. Dia pun belajari atau mendalami apa mau
murid-muridnya dengan cara mendekatkan dirinya dan setiap belajar dia
menggunakan games untuk mendekatkan dirinya dan murid-muridnya.
Setelah itu Gruwell
berpikir untuk meminjam buku Anne Frank diperperpustakan untuk dibaca oleh
murid-muridnya. tetapi kepala sekolah tidak mengizinkannya karena takut buku
tersebut rusak dan tidak dikembalikan bahkan kepala sekolah memberi buku yang
sudah rusak. Gruwell pun tidak putus asa dan mencoba mencari solusi yang baru
untuk menaklukkan murid-muridnya, Gruwell pun membuat sebuah buku harian atau
jurnal dan meminta kepada murid-muridnya untuk menulis dibuku harian tersebut,
dibuku hari ini mereka bebas menulis apa pun yang mereka inginkan, dialami,
pengalaman mereka dan dirasakan mereka. Dan akhirnya murid-muridnya menulis apa
yang mereka alami dan dirasakan. Gruwell paham bahwa dia harus menyadari
murid-muridnya bahwa perang antara geng itu tidak bagus. Walaupun semua usaha yang dia lakukan itu tidak didukung oleh guru-guru
yang lain dan pihak sekolah, Gruwell terus maju. Bahkan, dia rela mengorbankan keluarganya
untuk murid-muridnya. Gruwell juga mau mengajak mereka ke Museum of Tolerance
dan makan bersama dengan korban-korban Holocaust yang masih hidup di restoran
tempat ia bekerja agar mereka benar-benar paham tentang apa yang disebut dengan
Holocaust. Tetapi banyak yang setuju dengan rencana Gruwell, sehingga dia
mendatangi departemen atau orang tertinggi di sekolah tersebut dan dia
mendapatkan kesetuju bahwa dia boleh mengajak murid-muridnya ke Museum of
Tolerance dan makan bersama dengan korban-korban Holocaust. Mereka banyak
melihat korban dan mendengarkan cerita tersebut dan sejak itulah murid-murid diruang 203 tertarik membaca
buku-buku tersebut dan paham mengenai Holocaust, mereka berubah total. Mereka
tidak lagi mempermasalahkan ras dan berbedaan suku antara kulit hitam dan putih.
Mereka mulai mengenal dan dekat satu sama lain. Mereka juga sempat menggalang
dana untuk mendatangkan Miep Gies sebagai pembicara di kelas mereka. Miep Gies
adalah wanita tua yang dulunya menyembunyikan Anne (dalam buku Diary of Anne
Frank) saat pemburuan terhadap orang-orang Yahudi terjadi. Ia mengatakan bahwa
ia bukanlah pahlawan, tapi ia hanya melakukan hal yang memang seharusnya
dilakukan. Dan mereka pun menjadi orang yang baik saling membantu sama lain. Setelah itu Gruwell memberi tahu kepada murid-muridnya bahwa dia
tidak mengajar tahun depan untuk anak-anak junior, murid-muridnya pun tidak
setuju dengan perkataan Gruwell sehingga Gruwell mengusulkan kepada kepala
sekolah bahwa dia ingin mengajar anak junior lagi untuk tahun depan tapi usaha
dia banyak yang tidak setuju. Tetapi usaha Gruwell tidak hanya sebatas ini dia
berusaha terus untuk bisa mengajar murid-muridnya ditahun depan. Akhirnya
Gruwell berusaha terus dan usahanya disetujui oleh pihak sekolah bahwa dia bisa
mengajar murid-muridnya tahun depan di kelas senior. Dan mereka dari level
junior naik kelevel senior. Terus Gruwell menyuruh murid-muridnya untuk
menggabungkan diary-diary atau buku harian yang dibuat mereka dalam sebuah buku
yang nantinya bernama The Freedom Writers Diaries. Gruwell juga berhasil
menjadi guru mereka selama mereka di kelas junior. Murid-murid di ruang 203
berhasil lulus dari perguruan tinggi atas perjuangan Gruwell. Gruwell
pun akhirnya merasa senang atas perjuangannya dalam mendidik dan mengajar
murid-muridnya berbuah hasil diatas kesenagan Gruwell dia sedih harus bercerai
dengan suaminya karena suaminya tidak setuju kalau Gruwell lebih aktif berkerja
dari pada suaminya. Mesikpun Gruwell sudah bercerai ayahnya masih menyemangati
dia. Dan murid-muridnya tersebut, yang semula
benci satu sama lain karena perbedaan ras atau beda kulit hitam dan putih, dan
akhirnya mereka menjadi berteman seperti saudara. Bahkan, ketika ada kasus
penembakan yang menimpa seorang kawan anak didiknya, ia mengajarkan tentang
arti kejujuran. Sehingga anak tersebut menceritakan sejujurnya. Dalam cerita ini saya sangat senang dengan sosok guru
Gruwell sebagai
dimana dia mampu memahami karakteristik murid-muridnya sebelum berlangsung
kegiatan pembelajaran. Dengan mengenali karakteristik murid-muridnya guru dapat
menentukan metode apa yang harus diajari atau cara yang tepat untuk diterapkan
dalam pembelajaran agar dapat tercapai tujuan yang diharapkan. Dan diperlukan
adanya tekat dan semangat yang tinggi untuk melakukan kegiatan belajar
mengajar. Guru tidak boleh mudah putus asa ketika satu cara yang telah
diterapkan mengalami kegagalan, guru harus pandai dan terampil dalam
menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Berbagai cara dapat
digunakan guru untuk menarik perhatian murid-muridnya diantaranya dengan
memberikan motivasi, menciptakan permainan yang dapat membuat pembelajaran
lebih menyenangkan.
Kelebiahan
Film Freedom Writers : Film ini layak untuk dinonton oleh anak muda atau remaja
karena mengajar tentang bersaudara antara suku dan mengajar kan kejujuran.
Kekurangan
Film Freedom Writers : Film ini tidak layak dinonton oleh anak dibawah umur 17
karena takut dicontoh oleh anak-anak dibawah umur.
Komentar
Posting Komentar