Mengemas Film Freedom Writers

FREEDOM WRITERS
Judul Film: Freedom Writers                                                                                                               Produser: Danny Devito, Michael Shamberg, Stacey Sher                                                               Sutradara: Richard La Gravenese                                                                                                       Produksi: Paramount Pictures, 5 Januari Tahun 2007                                                                           Penulis Naskah: Richard La Gravenese                                                                        Pemain                                                                     

    Film ini menceritakan tentang berbedaan antara suku. Anak-anak muda disana itu nakal dan berandal dimana mereka melakukan kejahatan atau membunuh orang yang tidak bersalah, mereka harus memilih mau tinggal dipejara atau disekolah Woodrow Wilson High School.
   Di sekolah Woodrow Wilson High School. Erin Gruwell adalah seorang wanita idealis berpendidikan tinggi datang kesekolah Woodrow Wilson High School sebagai guru Bahasa Inggris untuk kelas khusus anak-anak korban perkelahian antargeng diruangan 203. Gruwell sangat mulia, karena ingin memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anak bermasalah yang bahkan guru yang lebih berpengalaman pun tidak mau mengajar mereka. Di hari pertamanya mengajar ia baru menyadari bahwa perang antargeng yang terjadi di kota tersebut juga terbawa sampai ke dalam kelas diruagan 203. Didalam kelas 203 mereka duduk berkelompok menurut ras masing-masing. Dan tak ada seorang pun yang mau duduk di kelompok ras yang berbeda. Kesalahpahaman kecil pun yang terjadi di dalam kelas 203 bisa memicu perkelahian antarras.
   Gruwell pun kesal terhadap sikap dari murid-muridnya dan dia menyebut kata Holocaust dan mengatakan bahwa geng sejati itu bukan mereka yang berani mati untuk gengnya dengan sia-sia tanpa meninggalkan sesuatu yang bisa dikenang. Geng sejati ialah mereka yang bisa meninggalkan kebaikan dan perubahan untuk lingkungan sekitarnya. Setelah peristiwa itu, murid-muridnya Gruwell mulai sadar dan menghargai ia sebagai seorang guru. Dia pun belajari atau mendalami apa mau murid-muridnya dengan cara mendekatkan dirinya dan setiap belajar dia menggunakan games untuk mendekatkan dirinya dan murid-muridnya.
    Setelah itu Gruwell berpikir untuk meminjam buku Anne Frank diperperpustakan untuk dibaca oleh murid-muridnya. tetapi kepala sekolah tidak mengizinkannya karena takut buku tersebut rusak dan tidak dikembalikan bahkan kepala sekolah memberi buku yang sudah rusak. Gruwell pun tidak putus asa dan mencoba mencari solusi yang baru untuk menaklukkan murid-muridnya, Gruwell pun membuat sebuah buku harian atau jurnal dan meminta kepada murid-muridnya untuk menulis dibuku harian tersebut, dibuku hari ini mereka bebas menulis apa pun yang mereka inginkan, dialami, pengalaman mereka dan dirasakan mereka. Dan akhirnya murid-muridnya menulis apa yang mereka alami dan dirasakan. Gruwell paham bahwa dia harus menyadari murid-muridnya bahwa perang antara geng itu tidak bagus.                                                                                                                           Walaupun semua usaha yang dia lakukan itu tidak didukung oleh guru-guru yang lain dan pihak sekolah, Gruwell terus maju. Bahkan, dia rela mengorbankan keluarganya untuk murid-muridnya. Gruwell juga mau mengajak mereka ke Museum of Tolerance dan makan bersama dengan korban-korban Holocaust yang masih hidup di restoran tempat ia bekerja agar mereka benar-benar paham tentang apa yang disebut dengan Holocaust. Tetapi banyak yang setuju dengan rencana Gruwell, sehingga dia mendatangi departemen atau orang tertinggi di sekolah tersebut dan dia mendapatkan kesetuju bahwa dia boleh mengajak murid-muridnya ke Museum of Tolerance dan makan bersama dengan korban-korban Holocaust. Mereka banyak melihat korban dan mendengarkan cerita tersebut dan sejak itulah  murid-murid diruang 203 tertarik membaca buku-buku tersebut dan paham mengenai Holocaust, mereka berubah total. Mereka tidak lagi mempermasalahkan ras dan berbedaan suku antara kulit hitam dan putih. Mereka mulai mengenal dan dekat satu sama lain. Mereka juga sempat menggalang dana untuk mendatangkan Miep Gies sebagai pembicara di kelas mereka. Miep Gies adalah wanita tua yang dulunya menyembunyikan Anne (dalam buku Diary of Anne Frank) saat pemburuan terhadap orang-orang Yahudi terjadi. Ia mengatakan bahwa ia bukanlah pahlawan, tapi ia hanya melakukan hal yang memang seharusnya dilakukan. Dan mereka pun menjadi orang yang baik saling membantu sama lain.                                                                                                                             Setelah itu Gruwell memberi tahu kepada murid-muridnya bahwa dia tidak mengajar tahun depan untuk anak-anak junior, murid-muridnya pun tidak setuju dengan perkataan Gruwell sehingga Gruwell mengusulkan kepada kepala sekolah bahwa dia ingin mengajar anak junior lagi untuk tahun depan tapi usaha dia banyak yang tidak setuju. Tetapi usaha Gruwell tidak hanya sebatas ini dia berusaha terus untuk bisa mengajar murid-muridnya ditahun depan. Akhirnya Gruwell berusaha terus dan usahanya disetujui oleh pihak sekolah bahwa dia bisa mengajar murid-muridnya tahun depan di kelas senior. Dan mereka dari level junior naik kelevel senior. Terus Gruwell menyuruh murid-muridnya untuk menggabungkan diary-diary atau buku harian yang dibuat mereka dalam sebuah buku yang nantinya bernama The Freedom Writers Diaries. Gruwell juga berhasil menjadi guru mereka selama mereka di kelas junior. Murid-murid di ruang 203 berhasil lulus dari perguruan tinggi atas perjuangan Gruwell.                                                                                                                                Gruwell pun akhirnya merasa senang atas perjuangannya dalam mendidik dan mengajar murid-muridnya berbuah hasil diatas kesenagan Gruwell dia sedih harus bercerai dengan suaminya karena suaminya tidak setuju kalau Gruwell lebih aktif berkerja dari pada suaminya. Mesikpun Gruwell sudah bercerai ayahnya masih menyemangati dia. Dan murid-muridnya tersebut, yang semula  benci satu sama lain karena perbedaan ras atau beda kulit hitam dan putih, dan akhirnya mereka menjadi berteman seperti saudara. Bahkan, ketika ada kasus penembakan yang menimpa seorang kawan anak didiknya, ia mengajarkan tentang arti kejujuran. Sehingga anak tersebut menceritakan sejujurnya. Dalam cerita ini saya sangat senang dengan sosok guru Gruwell sebagai dimana dia mampu memahami karakteristik murid-muridnya sebelum berlangsung kegiatan pembelajaran. Dengan mengenali karakteristik murid-muridnya guru dapat menentukan metode apa yang harus diajari atau cara yang tepat untuk diterapkan dalam pembelajaran agar dapat tercapai tujuan yang diharapkan. Dan diperlukan adanya tekat dan semangat yang tinggi untuk melakukan kegiatan belajar mengajar. Guru tidak boleh mudah putus asa ketika satu cara yang telah diterapkan mengalami kegagalan, guru harus pandai dan terampil dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Berbagai cara dapat digunakan guru untuk menarik perhatian murid-muridnya diantaranya dengan memberikan motivasi, menciptakan permainan yang dapat membuat pembelajaran lebih menyenangkan.
Kelebiahan Film Freedom Writers : Film ini layak untuk dinonton oleh anak muda atau remaja karena mengajar tentang bersaudara antara suku dan mengajar kan kejujuran.
Kekurangan Film Freedom Writers : Film ini tidak layak dinonton oleh anak dibawah umur 17 karena takut dicontoh oleh anak-anak dibawah umur.























Komentar

Postingan Populer